Selasa, 21 Februari 2012

Identitas Buku: Schooling For Tomorrow (Learning To Change: ICT In School)

Tebal buku : 117 hal + Bibiliography

Topik : Perangkat Lunak dan Konten Pendidikan Digital

Urgensi Topik : Teknologi Informasi dan Komunikasi pada hakikatnya merupakan kajian ilmu dalam meningkatkan efektifitas berkomunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi daat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik atau prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Dalam dunia pendidikan, Teknologi informasi dan komunikasi secara umum bertujuan agar siswa memahami alat Teknologi informasi dan komunikasi secara umum termasuk komputer (computer literate) dan memahami informasi (information literate), rtinya siswa mengenal istilah yang digunakan pada Teknologi informasi dan komunikasi dan khususnya pada komputer yang umum digunakan. Siswa juga menyadari keunggulan dan keterbatasan komputer, serta dapat menggunakan komputer secara optimal. Di samping itu, siswa dapat memahami bagaimana dan di mana informasi dapat diperoleh, bagaimana cara mengemas/mengolah informasi dan bagaimana cara mengkomunikasikannya.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

  1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
  2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
  3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.
  4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
  5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari

Review :

Bab 3
PERANGKAT LUNAK DAN KONTEN PENDIDIKAN DIGITAL


Pentingnya perangkat lunak pendidikan (alat dan aplikasi) dan digital konten (bahan ajar) Harus diakui jika berharap hasil yang maksimal dalam pembelajaran disekolah. Info terbaru dari OECD, ICT berkembang sekitar US $ 16 miliar pertahun di semua negara. Namun sebagian besar terdapat pada perangkat keras dan jaringan, dan sangat sedikit pada perangkat lunak dan kontennya.

Berbagai Penggunaan Perangkat Lunak dan Pendidikan

Aplikasi TIK yang digunakan ketika mengajar sangat berbeda hasilnya terhadap pengajaran dan pembelajaran, dan dapat mendukung beragam tujuan pendidikan dalam berbagai hal. Diantaranya, seperti computer-proyektor, melibatkan perangkat keras tambahan.

Klasifikasi berikut ini diambil dari McFarlane dan de Rijcke (1999):

Jenis aplikasi

Contoh

penggunaan Pendidikan

Alat-alat umum

pengolah kata, presentasi, spreadsheet, multimedia authoring, termasuk penerbitan web.

Menjadi lebih-dan-yang lebih penting; membutuhkan pemikiran inovatif dan kreatif dari guru; kualitas dalam aplikasi, bukan alat-alat yang tidak tergantung pada konten tertentu.

Alat-alat pengajar

On-line garis besar pelajaran, komputer-proyektor sistem; papan tulis.

Persiapan pembelajaran; seluruh peserta memandang layar proyektor-di pandu oleh guru

Komunikasi

E-mail, e-learning, video conferencing, internet browser.

Memerlukan pandangan pendidikan sebagai reching luar sekolah, yang menawarkan potensi yang sangat besar; akrab dalam konteks luar sekolah.

Sumber penghasilan

Terutama yang berbasis web, baik umum atau khusus.

Digunakan sesuai dengan keadaan, karena tergantung pada biaya dan kemampuan pengajar.

Komputer-dibantu instruksi (CAI)

Bor-dan praktek, terkait dengan jenis konten tertentu dan relatif tidak canggih.

Menawarkan kesempatan belajar individu tanpa pembangunan mahal, tampaknya cocok dengan model transmisi pengajaran dan pembelajaran.

Sistem pembelajaran terpadu (ILS)

tugas tugas individual, penilaian perkembangan, termasuk CAI, dengan pencatatan dan pelaporan prestasi.

Ini tampaknya duduk di luar guru yang dipimpin instruksi dan belajar, tetapi hanya benar-benar efektif sebagai bagian terpadu dari proses pembelajaran, yang mungkin harus kembali-throught.

Komputer-bassed alat

penilaian papan Pemeriksaan sedang mengembangkan komputer berbasis ujian, yang mencoba untuk meniru tes berbasis kertas.

Komponen memberikan keuntungan kepada melek komputer; guru akan perlu untuk memasukkan beberapa elemen dari tugas-tugas serupa dalam pengajaran mereka, dalam rangka mempersiapkan stdents memadai.

Alat manajemen

Kelas prosedur

Sekolah administrasi

Publikasi hasil

Komunikasi

Siswa `kemajuan, analisis defisiensi,
Keuangan, pribadi dan pendidikan sumber daya.
Orangtua, gubernur, inspektorat, masyarakat umum.
misalnya sekolah ke rumah dan sebaliknya.


* Sedikit yang diketahui tentang efek dari empat jenis alat manajemen pada kualitas pengajaran dan pembelajaran

Beberapa aplikasi tersebut- terutama empat kategori awal – tidak hanya untuk pendidikan. akan tetapi, keempat kategori tersebut sangat diperlukan dalam sekolah, karena kemampuan akan hal tersebut sangat penting untuk masyarakat sekarang untuk peningkatan kualitas pendidikan. alat-alat tersebut dapat membantu siswa belajar lebih efektif, dan guru sebagai pengajar membantu merangsang dalam proses interaksi pembelajaran. Dan segala fasilitas yang ada dapat digunakan secara lebih efisien, dan lebih bisa mengena secara personal.

Perangkat lunak yang digunakan oleh sekolah sangat bervariasi, sehingga pengertian kualitas dan jaminan tidak dapat didasarkan pada prinsip-prinsip reduksionis yang mengasumsikan homogenitas. Evaluasi keseluruhan kualitas perangkat lunak yang menggunakan konten digital dalam situasi belajar akan tergantung pada resolusi positif dari beberapa atau semua dimensi secara bersamaan.

Ada berbagai perangkat lunak dan konten digital yang digunakan dalam pendidikan, banyak yang tidak secara khusus dikembangkan untuk lingkungan pendidikan. Rentang ini meliputi alat-alat umum, peralatan guru, komunikasi, sumber daya, instruksi dibantu komputer, sistem pembelajaran terpadu, berbasis computer alat penilaian, dan alat manajemen.

Kompleksitas dan keragaman penggunaan TIK harus benar-benar tercermin dalam konsep dan strategi yang berkaitan dengan penilaian kualitas, yang akan tergantung pada penggunaan untuk mana bahan yang dimasukkan serta sifat intrinsik ke bahan sendiri.

STANDAR KUALITAS

Tujuan Pendidikan

Hasil pendidikan yang diinginkan merupakan bagian dari proses evaluasi, dalam hal kualitasnya, yakni seberapa baik hasil pendidikan tersebut. Yang mana seolah-olah perangkat lunak yang ada disekolah hanya sebagai ajang pemasaran dalam industry dan perdagangan. Pertanyaan yang timbul, seberapa besar efek positifnya untuk pendidikan?

Pada taraf tertentu, kita harus jeli dalam mempergunakan perangkat lunak, bukan hanya menjadi seorang pengguna pasif. Yang mana perangkat lunak harus memberikan efek yang positif untuk pendidikan. Konten digital misalnya, mungkin mencakup beberapa kecanggihan teknologi. Tapi dalam pemakaiannya harus disesuaikan dengan keadaan peserta didik,agar hasilnya bias maksimal

Cara menggunakan

Para pakar TIK mengemukakan bahwa TIK dapat digunakan siswa secara independen tanpa harus selalu mendapat pengawasan guru secara terus menerus. Yang mana guru akan menjadi lebih ringan dengan tugasnya, guru hanya menjadi seorang pengatur jadwal, untuk siswa, dan member motivasi terhadap siswa, tentang apa yang harus dilakukan.

Beberapa system pembelajaran terpadu, yang mana peran guru sangat sedikit, guru harus berusaha melihat dimana kesulitan siswa yang harus di beri pengarahan, sebagai umpan balik agar siswa semakin mengerti.

Guru dan media dalam pendidikan TIK memiliki peran yang sama pentingnya. Tiap kelas memiliki tuntutan kebutuhan yang berbeda, jadi guru harus pandai-pandai dalam menentukan gaya mengajar dan media yang digunakan. Itulah mengapa di luar TIK pun guru merupakan penentu utama dalam mencapai kualitas pendidikan yang diinginkan.

Kebutuhan Individu Peserta Didik

Pengalaman mengajar akan membuat guru lebih mudah menemukan metode belajar yang paling sesuai. Dalam hal ini bahasa memegang kendali secara kompleks. Karena dalam menyampaikan materi dipergunakan bahasa yang mana bahasa tersebut harus mudah dimengerti.

Nilai Tambah

Beberapa konten digital yang sudah ada hanya meniru metode pembelajaran yang terdapat dalam bentuk teknologi. Hanya ada sedikit modifikasi pada beberapa bagian. Perbaikan pada system computer bagaimanapun juga telah membuka berbagai pilihan dalam beraktivitas, termasuk member kesempatan pada siswa untuk bereksperiman menentukan produk mereka sendiri. Dari sini dapat kita ketahui bahwa perkembangan siswa bergantung pada sejauhmana ruang yang diberikan untuk berkembang.

Relevansi Budaya

Perangkat lunak dan content digital yang digunakan untuk pendidikan harus memiliki kepekaan dalam skala nasional, regional, atau harapan lokal. Kepekaan nasional dibutuhkan untuk mempromosikan identitas mereka. Hal ini dibutuhkan untuk pendistribusian produk.

Kebutuhan terhadap konten digital untuk memenuhi tuntutan nasional kini menjadi lebih sering dan lebih kompleks dalam berbagai subjek. Hal ini karena kemudahan yang ditawarkan oleh media ini.

PERANGKAT LUNAK DAN KONTEN DIGITAL YANG MASUK KE SEKOLAH

ICT sudah mulai mengambil peran dalam pendidikan, namun masih lambat efeknya terhadap kebutuhan kurikulum. Kurang terpenuhi dan pasar tengah mengalami perkembangan. Perusahaan besar mendapat keuntungan karena menemukan pasar yang luas dengan tuntutan yang rendah, sedangkan perusahaan kecil akan kesulitan karena kurangnya modal untuk mengembangkan produk khusus secara khusus.

Inisiatif Pemerintah

Menghadapi situasi ini, beberapa negara telah melakukan reformasi dasar dalam inisiatif dan eksperimen. Pemerintah harus menilai risiko bahwa mereka bersedia menanggung, sejauh mana intervensi publik dibenarkan untuk "memulai start" sebuah industri komersial internal, dan apakah akan dapat berlanjut untuk mempertahankan dirinya sendiri tanpa menerima dukungan publik. Sebuah keseimbangan yang cocok harus ditemukan antara produk komersial dengan kebutuhan guru dan rencana kurikulum. Sebuah inisiatif khusus untuk mendorong kualitas produksi konten digital telah diambil di Italia, di mana Departemen Pendidikan meluncurkan kompetisi untuk mengidentifikasi 100 sekolah yang mampu memimpin dalam pengembangan multi-media bahan pendidikan. Menteri Jepang bidang Bisnis dan Pendidikan menugaskan dan mendorong pengembangan penggunaan TIK secara umum.

Otorisasi Membeli Perangkat Lunak

Terdapat beberpa variasi system pendidikan nasional di Negara-negara OECD. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan yang diberikan pada masing-masing sekolah untuk menetapkan otonomi pendidikan yang akan diterapkan. Hal ini dapt dilihat pada pengambilan kebijakan dan pedoman yang akan ditetapkan. Namun pada umunya pihak sekolah dan guru akan menggunakan konten digital yang telah menerima otoritas dari pemerintah meskipun kadang mereka juga lebih memilih menentukan sendiri konten yang sesuai dengan system mereka.

Di sejumlah Negara, keputusan diambil di tingkat sekolah dengan dipertimbangkan oleh guru atau departemen kurikulum. Hal ini dapat di lihat di Perancis, Belgia, Irlandia, Inggris, Seleksi dan pembelian adalah urusan sekolah masing-masing.

Di Luksemburg, seleksi dan keputusan pembelian diambil oleh otoritas lokal untuk prasekolah dan sekolah dasar, sementara pada pilihan sekunder terletak pada masing- masing sekolah, yang dibiayai dari anggaran rutin mereka. Di Norwegia, tanggung jawab terletak pada pihak sekolah- masyarakat, pemerintah atau yayasan swasta. Di Yunani adalah Kementerian, melalui institusi pendidikan yang memainkan peranan utama dalam seleksi dan manajemen kontrak pasokan komersial untuk bahan multi media. Ada kebutuhan yang jelas pada otoritas publik untuk mencari ekonomi karena pembelian, yang paling mungkin dicapai dengan beberapa bentuk kesepakatan pembelian kolektif.

Ø Dialog berkelanjutan diperlukan antara pemasok ICT dan layanan pendidikan, untuk meningkatkan berbagai perangkat lunak dan konten digital yang tersedia untuk sekolah-sekolah. Pemerintah mungkin perlu untuk mempromosikan dialog tersebut serta berbagai beberapa dampak pembangunan baru.

Ø Ada perbedaan yang luas antara negara dan cara pilihan yang dibuat ditingkat pendidikan dalam pembelian bahan digital untuk sekolah. Beberapa pembelian sentral perangkat lunak dan konten digital yang mungkin diperlukan untuk skala ekonomi, tetapi kebijaksanaan juga perlu harus sesuai dengan tingkat lokal.

SISTEM UNTUK EVALUASI KUALITAS

Pengembangan sistem evaluasi formal melalui sejarah yang relatif singkat menunjukkan usaha untuk mendamaikan berbagai kepentingan dan keprihatinan. Evaluasi harus memperhitungkan sifat bahan, karena alat-alat umum dan courseware, misalnya, memerlukan kriteria yang berbeda. Beberapa penilaian dalam setiap kasus akan diperlukan pada standar teknis. Untuk konten digital proses harus mempertimbangkan sesuai dengan persyaratan kurikulum lokal, regional atau nasional, dan harus mengarah pada informasi yang mudah diakses bagi para guru pada cakupan subjek, tingkat intelektual dan kemudahan penggunaan.

Analisis Dengan Pengembangan Pendidikan Islam :

Memasuki abad Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dirasakan kebutuhan dan kepentingannya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan kualitas SDM dan IPM, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Terutama penerapan high tech dan high touch approach.

Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi Informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran. Pembelajaran berbasis komputer (CBI), pembelajaran berbasis Web (e-learning), pembelajaran berbantukan komputer (CAI), Pembelajaran berbasis AVA adalah bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dewasa ini.

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidika. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimaa proses belajar mengajara dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sitematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.

Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan pembelajaran,guru dan siswa salinh mempengaruhi dan memberi masukan. Karena itulah kegiatan pembelajaran harus menjadi aktivitas yang hidup, sarat nilai, dan senantiasa memiliki tujuan yang jelas.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Salah seorang tokoh menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi yang pertama, terjadi ketika orang menyerahkan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua, terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga, terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat, terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tercanggih, khususnya komputer dan internet untuk digunakan dalam kegiatan pendidikan.

(REVISI)

Perangkat Lunak dan Konten

Pendidikan Digital

Disusun Sebagai Tugas

Mata Kuliah Teknologi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:

Dr. As’aril Muhajir, M.Ag

STAIN BARU

Oleh:

Khoirotun Nafi’ah (28411 040 39)

M. Ali Hamdan Mabrur (28411 040 42)

PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) TULUNGAGUN

G

Laman