Rabu, 21 November 2012

Takbir cinta ZAHRANA~BAG.1

Satu  

Matanya berkaca-kaca. Kalau  tidak  ada kekuatan  iman
dalam  dada  ia mungkin  telah memilih  sirna  dari  dunia.
Ujian  yang  ia  derita  sangat  berbeda  dengan  orang-
orang  seusianya.  Banyak  yang  memandangnya  sukses.
Hidup berkecukupan.  Punya  pekerjaan  yang  terhormat
dan  bisa  dibanggakan.  Bagaimana  tidak,  ia  mampu
meraih  gelar  master  teknik  dari  sebuah  institut
teknologi  paling  bergengsi  di  negeri  ini.  Dan  kini  ia
dipercaya  duduk  dalam  jajaran  pengajar  tetap  di
universitas swasta terkemuka di ibukota Propinsi Jawa
Tengah: Semarang.

Tidak  hanya  itu,  ia  juga  pernah  mendapatkan
penghargaan  sebagai  dosen  paling  berdedikasi  di
kampusnya.  Ia  sangat disegani  oleh  sesama dosen dan
dicintai  oleh  mahasiswanya.  Ia  juga  disayang  oleh
keluarga  dan  para  tetangganya.  Bagi  perempuan
seusianya,  nyaris  tidak  ada  yang  kurang  pada  dirinya.
Sudah  berapa  kali  ia  mendengar  pujian  tentang
kesuksesannya.  Hanya  ia  seorang  yang  tahu  bahwa
sejatinya ia sangat menderita.
Ada  satu hal  yang  ia  tangisi  setiap malam. Setiap kali
bermunajat kepada Sang Pencipta siang dan malam. Ia
menangisi  takdirnya  yang  belum  juga  berubah.  Takdir
sebagai  perawan  tua  yang  belum  juga  menemukan
jodohnya. Dalam keseharian  ia tampak biasa dan ceria.
Ia  bisa  menyembunyikan  derita  dan  sedihnya  dengan
sikap tenangnya.
Ia terkadang menyalahkan dirinya sendir kenapa tidak
menikah sejak masih duduk di S.l dahulu? Kenapa tidak
berani  menikah  ketika  si  Gugun  yang  mati-matian
mencintainya  sejak  duduk  di  bangku  kuliah  itu
mengajaknya menikah?
Ia dulu memandang remeh Gugun. Ia menganggap Gugun
itu  tidak  cerdas  dan  tipe  lelaki  kerdil.  Sekarang  si
Gugun  itu  sudah  sukses  jadi  pengusaha  cor  logam dan
baja di Klaten. Karyawannya banyak dan anaknya sudah
tiga. Gugun sekarang juga punya usaha Travel Umroh di
Jakarta.  Setiap  kali  bertemu,  nyaris  ia  tidak  berani
mengangkat muka.


Uziek Collection
Takbir Cinta Zahrana
Kenapa  juga  ketika  selesai  S.l  ia  tidak  langsung
menikah? Kenapa ia lebih tertantang masuk S.2 di ITB
Bandung?  Padahal  saat  itu,  temannya  satu  angkatan  si
Yuyun  menawarkan  kakaknya  yang  sudah  buka  kios
pakaian  dalam  di  Pasar  Bringharjo  Jogja.  Saat  itu
kenapa  ia  begitu  tinggi  hati.  Ia  masih  memandang
rendah  pekerjaan  jualan  pakaian  dalam.  Sekarang
kakaknya  Yuyun  sudah  punya  toko  pakaian  dan  sepatu
yang  lumayan  besar  di  Jogja.  Akhirnya  ia  menikah
dengan seorang santriwati dari Pesantren Al Munawwir,
Krapyak.
Dan  sekarang  telah  membuka  SDIT  di  Sleman.  Apa
sebetulnya  yang  ia  kejar?  Kenapa  waktu  itu  ia  tidak
juga  cepat  dewasa  dan  menyadari  bahwa  hidup  ini
berproses.
Ia  meneteskan  airmata.  Dulu  banyak  mutiara  yang
datang kepadanya ia tolak tanpa pertimbangan. Dan kini
mutiara itu tidak lagi datang. Kalau pun ada seolah-olah
sudah  tidak  lagi  tersedia  untuknya.  Hanya  bebatuan
dan  sampah  yang  kini  banyak  datang  dan membuatnya
menderita batin yang cukup dalam.
Matanya  berkaca-kaca.  Ketika  ia  sadar  harus  rendah
hati.  Ketika  ia  sadar  prestasi  sejati  tidaklah  semata-
mata  prestasi  akademik.  Ketika  ia  sadar  dan  ingin
mencari pendamping hidup yang baik. Baik bagi dirinya
dan  juga bagi anak-anaknya kelak. Ketika  ia  sadar dan
ingin menjadi Muslimah seutuhnya. Ketika ia menyadari,
semua  yang  ia  temui  kini,  adalah  jalan  terjal  yang
panjang yang menguji kesabarannya.

Umurnya  sudah  tidak  muda  lagi.  Tiga  puluh  empat
tahun. Teman-teman seusianya sudah ada yang memiliki
anak dua, tiga, empat, bahkan ada yang lima. Adik-adik
tingkatnya,  bahkan  mahasiswi  yang  ia  bimbing
skripsinya  sudah  banyak  yang  nikah.  Sudah  tidak
terhitung  berapa  kali  ia  menghadiri  pernikahan
mahasiswinya.  Dan  ia  selalu  hanya  bisa  menangis  iri
menyaksikan mereka  berhasil menyempurnakan  separo
agamanya.
Hari  ini  ia  kembali  diuji.  Seseorang  akan  datang.
Datang  kepada  orangtuanya  untuk  meminangnya.  Ia
masih bimbang  harus memutuskan  apa  nanti.  Ia  sudah
sangat tahu siapa yang akan datang. Dan sebenarnya ia
juga sudah tahu apa yang harus  ia putuskan. Meskipun
pahit ia merasa masih akan bersabar meniti jalan terjal
dan  panjang  sampai  ia  menemukan  mutiara  yang  ia
harapkan. Tapi bagaimana ia harus kembali memberikan
pemahaman  kepada  ayah-ibunya  yang  sudah  mulai
renta?
Hand  phone-nya  berdering.  Dengan  berat  ia  angkat,
"Zahrana?"  Suara  yang  sangat  ia  kenal.  Suara  Bu
Merlin, atasannya di kampus. Bu Merlin, ataulengkapnya
Ir. Merlin Siregar M.T., adalah Pembantu Dekan I. Ia
orang  kepercayaan  Pak  Karman.  Sejak  SMA  ia  di
Semarang,  jadi  logat  Bataknya  nyaris  hilang.  Bahasa
Jawanya bisa dibilang halus.
"Iya Bu Merlin." Jawabnya dengan airmata menetes di
pipinya.
"Saya  dan  rombongan  Pak  Karman  sudah  sampai
Pedurungan. Dua puluh menit lagi sampai."

"Iya  Bu  Merlin."  Jawabnya  hambar,  dengan  suara
serak.
"Suaramu  kok  sepertinya  serak.  Sudahlah  Rana,
bukalah  hatimu  kali  ini.  Pak  Karman memiliki  apa  yang
diinginkan  perempuan.  Dia  sungguh-sungguh  berkenan
menginginkanmu."
"Iya  Bu Merlin,  semoga  keputusan  yang  terbaik  nanti
bisa saya berikan."
"Baguslah kalau begitu. Gitu dulu ya. O ya  jangan  lupa
dandan yang cantik." Klik. Tanpa salam.
Kali  ini  yang  datang  melamarnya  bukan  orang
sembarangan. Pak H. Sukarman, M.Sc., Dekan Fakultas
Teknik,  orang  nomor  satu  di  fakultas  tempat  dia
mengajar. Duda berumur  lima puluh  lima tahun. Status
dan  umur  baginya  tidak masalah.  Sudah  bertitel  haji.
Kredibilitas  intelektualnya tidak diragukan. Materi tak
usah  ditanyakan. Di  Semarang  saja  ia  punya  tiga  pom
bensin.  Namun  soal  kredibilitas  moralnya,  susah
Zahrana  untuk  memaafkannya.  Repotnya,  jika  ia
menolak  ia  sangat  susah  untuk  menjelaskan.  Ia  harus
berkata bagaimana.
Ia  telah  membicarakan  hal  ini  pada  kedua  sahabat
karibnya. Si Lina, yang kini  jualan buku-buku Islami di
Tembalang.  Dan  si  Wati  yang  kini  jadi  isteri  lurah
Tlogosari  Kulon.  Lina  berpendapat  untuk  tidak
mengambil  risiko  dengan  menerima  orang  amoral
seperti  Pak  Karman  itu.  Apapun  titel  dan  jabatannya.
Moral adalah nyawa orang hidup. Jika moral  itu hilang
dari  seseorang,  ia  ibarat mayat  yang  bergentayangan.
Itu pendapat Lina.

Sedangkan Wati lain lagi, menurutnya sudah saatnya ia
tidak melangit. Mencari manusia setengah malaikat  itu
hal yang mustahil. Selama Pak Karman masih shalat dan
puasa ya terima saja. Apalagi ia orang terpandang. Dan
juga kesempatan seperti ini tidak selalu datang.
Terakhir  Wati  bilang,  "Siapa  tahu  dengan  menikah
denganmu,  Pak Karman berubah. Dan di hari  tuanya  ia
sepenuhnya  membaktikan  umurnya  untuk  kebaikan.
Bukankah  itu  bagian  dari  dakwah  yang  agung
pahalanya?"
Ia  belum  bisa  mengambil  keputusan.  Kata-kata  Wati
selalu  terngiang-ngiang  di  telinganya.  Ia  nyaris
memutuskan untuk menerima saja lamaran Pak Karman.
Namun  jika  ia teringat apa yang dilakukan Pak Karman
pada beberapa mahasiswi yang dikencaninya diam-diam,
ia  tak  mungkin  memaafkan.  Jika  sudah  demikian
tibatiba  wajah  keriput  kedua  orangtuanya  muncul
dengan  sebuah  pertanyaan,  "Kowe  mikir  opo  Nduk?
Kowe ngenteni opo? Dadine kapan kowe kawin, Nduk?"1
***
Lima  menit  sebelum  rombongan  Pak  Karman  datang,
Zahrana berbicara kepada kedua orangtuanya. Ia minta
kepada mereka  pengertiannya  jika  ia  nanti mengambil
keputusan  yang  mungkin  tidak  melegakan  mereka
berdua.  Diberitahu  seperti  itu  kedua  orangtuanya
menangkap apa yang akan terjadi. Dan mereka kembali
pasrah  dalam  kekecewaan.  Namun  mereka  tetap
berharap  akan  terjadi  hal  yang  membahagiakan.
Mereka berdoa, kali ini semoga keputusan putri semata
wayang mereka  lain dari  sebelum-sebelumnya. Semoga


Uziek Collection
Takbir Cinta Zahrana
hatinya  terbuka.  Segera  menikah.  Dan  segera  lahir
cucu yang jadi penerus keturunan.
Kamu  mikir  apa,  Anakku?  Kamu  menunggu  apa?  Kapan
kamu menikah, Anakku?
la meneguhkan  jiwa, menata  hati.  la  juga memprediksi
gaya bahasa  yang  akan disampaikan  pihak  Pak Karman.
Dan menyiapkan bahasa yang tepat untuk menjawab.  la
juga tidak lupa menyiapkan hidangan yang pantas untuk
menghormati tamu. Ruang tamu telah ia rapikan. Bunga-
bunga  ia  tata, dan  sarung bantal  ia  ganti dengan  yang
baru. Tuan rumah harus bisa menjaga kehormatan. Dan
ia  kembali  meneguhkan  prinsipnya  dalam  menghadapi
siapapun: harus tenang, bicara yang tepat, rendah hati
dan santun. Itulah senjata para pemenang. Dan ia harus
menang. Ia teringat perkataan Napoleon Hill,
"Kebijakan yang sesungguhnya, biasanya tampak melalui
kerendahan hati dan tidak banyak cakap."
Ia kini tampak tegar. Tak ada lagi airmata. Mental yang
ia  siapkan  adalah  mental  seorang  dosen  pembimbing
yang  siap  maju  sidang  membela  mahasiswanya
mempertahankan  skripsinya.  Ia  sangat  yakin  akan
kekuatannya.
Ia  berdandan  secukupnya.  Ia  pakai  jilbab  hijau  muda
kesayangannya.  Sangat  serasi  dengan  gamis  bordir
hijau  tua  bermotif  bunga  melati  putih  kecil-kecil.
Hanya  dirinya  dan  kedua  orangtuanya  yang  akan
menyambut.  Ia  merasa  tak  perlu  mengundang  para
kerabat. Sebab seperti yang telah lalu, jika terjadi hal
yang  tidak  memuaskan  hanya  akan  jadi  gunjingan
panjang tak berkesudahan. Ia tak ingin itu terjadi lagi.

Ia ingin para kerabat diundang hanya untuk yang sudah
jadi.  Yang  tak  ada  ruang  bagi  mereka  berbincang
kecuali  kebaikan.  Kali  ini  yang  ia  undang  justru  dua
orang ibu-ibu yang biasa membantu keluarganya selama
ini.
Rombongan Pak Karman datang tepat jam setengah lima
sore. Tidak main-main. Empat mobil.  la harus mengakui
kehebatan  Bu  Merlin  mengorganisir  ini  semua.  Juga
keberhasilan  Bu  Merlin  memprovokasi  Pak  Karman
untuk  nekat  seperti  ini.  Ayah  ibunya  tampak  kaget.
Tidak  menduga  yang  datang  akan  sebanyak  ini  dan
seserius  ini.  Untung  ruang  tamu  rumah  orangtuanya
cukup luas.
Hanya  tiga  orang  yang  tidak  dapat  tempat  duduk.
Terpaksa duduk di beranda.  la  yakin  tujuan Bu Merlin
baik, hanya saja Bu Merlin tidak tahu visi hidupnya saat
ini.  Bukan  sekadar  materi  dan  kedudukan  yang  ia
harapkan  dari  calon  suaminya.  la  mencari  calon  suami
yang  bisa  dijadikan  imam.  Imam  yang  menjadi  bagian
tak  terpisahkan  dalam  ibadahnya  kala  mengarungi
kehidupan.  Karena  itulah  posisinya  benar-benar  sulit
kali  ini.  Bu  Merlinlah  yang  selama  ini  banyak
membantunya di kampus. Dia jugalah yang dulu memberi
bocoran adanya lowongan dosen di kampusnya.
Rombongan  telah duduk  tenang.  Pak Karman menyukur
bersih  kumis  dan  cambangnya.  Ia  tampak  lebih  muda
dari  biasanya.  Koko  biru  muda  dan  peci  hitam
membuatnya  tampak  alim.  Seorang  lelaki  setengah
baya,  mengaku  sebagai  adiknya  Pak  Karman,  namanya
Pak Darmanto mengawali pembicaraan. Unggah-ungguh


Uziek Collection
Takbir Cinta Zahrana
dan  basa-basi  berjalan.  Ia  sendiri  lebih  banyak  diam.
Tak  bicara  jika  tidak  perlu  bicara.  Ibunya  yang
biasanya  memang  cerewet  yang  banyak  mengimbangi
bicara.
Sesekali  ada  lelucon-lelucon  yang  menghangatkan
suasana.  Makanan  dan  minuman  dikeluarkan  oleh  dua
orang  ibu-ibu  yang  rapi  berkerudung.  "Tape  ketan  ini
dibuat oleh anakku, si Zahrana  ini dengan penuh cinta.
Siapa yang memakannya insya Allah awet muda." Ibunya
melucu sambil mempersilakan tamu-tamunya menikmati
hidangan  seadanya.  Mendengar  hal  itu  spontan  Pak
Karman berkomentar dengan gaya lucu,
"Sebelum  yang  lain  mengambil  saya  dulu  yang  harus
mencicipi.  Agar  awet  muda  dan  bisa  menyunting
bidadari."
Spontan  perkataan  itu  disambut  tertawa  semua  yang
hadir,  kecuali  dirinya.  Entah  kenapa  perkataan  itu
menurutnya  tidak  lucu.  Perkataan  itu  seperti  sampah
yang  hendak  dijejalkan  ke  telinganya.  Bagaimana
mungkin  ia  hidup  bersama  orang  yang  suaranya  saja
tidak mau ia dengar.
Lima  belas  menit  basa-basi  akhirnya  Pak  Darmanto,
juru  bicara  Pak  Karman,  masuk  pada  inti  kedatangan,
"...dan  maksud  kedatangan  kami  adalah  untuk
menyambung  persaudaraan  dan  kekeluargaan  dengan
keluarga  Bapak Munajat.  Kami  bermaksud  menyunting
putri  Bapak  Munajat,  yaitu  Dewi  Zahrana  untuk
saudara  kami  Bapak  H.  Sukarman,  M.Sc.  Alangkah
bahagianya jika maksud dan tujuan kami dikabulkan."

Ayahnya  menjawab  dengan  suara  rentanya  yang
terbata-bata,
"Pertama....tama,  ka...kami  sekeluarga  menyampaikan
rasa  terima  kasih  atas  silaturrahminya.  Kami  juga
bahagia. Bagi ka..kami  lamaran  ini adalah  suatu bentuk
penghormatan.  Dan  jika  bisa  kami  akan  membalasnya
dengan  penghormatan  yang  le..lebih  baik.  Namun
masalah  jodoh  hanya  Allahlah  yang  mengatur.  Putri
kami  sudah  sangat  dewasa.  Dia  lebih  berpendidikan
daripada  kami  berdua.  Dia  bisa  memutuskan  sendiri
mana yang baik baginya. Itu yang bisa kami sampaikan."
Masalah  sudah  jelas. Semua  tamu melihat ke  arahnya.
la tahu bola sekarang ada di tangannya. Dialah sekarang
yang  paling berkuasa di majelis  itu.  la berusaha  untuk
tenang.  Setenang  ketika  ia  membantu  argumen
mahasiswa yang dibelanya dalam sidang skripsi,
"Saya  pernah  mendengar  Baginda  Nabi  Muhammad
Saw.,  pernah  bersabda,  'Al  'ajalatu  minasy  syaithan.
Tergesa-gesa  itu  datangnya  dari  setanl'  Saya  tidak
mau  tergesa-gesa.  Saya  tidak  mau  mengecewakan
siapapun.  Termasuk  diri  saya  sendiri.  Maka
perkenankan  saya  untuk  menjawabnya  tiga  hari  ke
depan.  Saya  akan  langsung  sampaikan  kepada  Pak
Karman  yang  saya  hormati.  Maafkan  jika  saya  tidak
bisa menjawab sekarang."
Ada  sedikit  gurat kekecewaan di wajah  Pak Darmanto
dan  Pak  Karman. Namun  keduanya  tidak  bisa bersikap
apapun  kecuali  setuju.  Bu  Merlin  tersenyum  tanda
setuju. Yang lain bisa memahami dan memaklumi.


Uziek Collection
Takbir Cinta Zahrana
Hanya Pak Munajat, ayahnya yang meneteskan airmata
mendengar  jawaban  putrinya  itu.  Ia  sudah  tahu  ke
mana arah perkataan putrinya itu.
Menjelang  Maghrib  rombongan  itu  pamit.  Zahrana
langsung ke kamarnya mengatur kata yang tepat untuk
disampaikan  pada  Pak  Karman.  Ia  tersenyum,  dengan
senyum yang susah diartikan.
* * *
"Kamu  masih  nunggu  yang  bagaimana  lagi,  Nduk?  Pak
Karman  memang  agak  tua,  tapi  ia  berpendidikan  dan
kaya.  Dia  juga  bisa  tampak  muda."  Kata  ibunya  yang
sudah tahu keputusannya.
"Saya  tidak  menunggu  yang  bagaimana-bagaimana  Bu.
Saya menunggu  lelaki  saleh  yang  pas di  hati  saya.  Itu
saja." Jawab Zahrana.
"Lha Pak Karman itu apa masih kurang saleh. Dia sudah
haji.  Sudah  menyempurnakan  rukun  Islam.  Kita  saja
belum." Bantah ibunya.
Ia  merasa,  memang  agak  susah  memahamkan  ibunya
bahwa  kesalehan  tidak  dilihat  dari  sudah  haji  atau
belum.  Tidak  dilihat  dari  pakai  baju  koko  atau  tidak.
Tidak bisa dilihat dari pakai peci putih atau peci yang
lainnya.  Betapa  banyak  penjahat  di  negeri  ini  yang
bertitel haji. Setiap  tahun haji  justru untuk menutupi
kejahatannya.  Atau  malah  berhaji  untuk  melakukan
kejahatan  di musim  haji.  Ibunya  tidak  akan  nyambung
dia ajak dialog masalah itu.
"Pokoknya menurutku  Pak  Karman masih  kurang.  Saya
sangat  tahu  siapa  dia,  soalnya  saya  satu  kampus

dengannya.  Nanti  kalau  ada  yang  cocok  pasti  saya
menikah Bu."
Begitu  mendengar  dari  jawabannya  ada  perkataan
"pokoknya",  sang  ibu  langsung  diam  dengan  raut muka
sedih. Dalam hati ia istighfar jika telah melukai ibunya.
Tapi ia tidak mau asal menikah. Menikah adalah ibadah,
tidak  boleh  asal-asalan.  Harus  dikuati  benar  syarat
rukunnya. Meskipun  ia  tahu  ia  sudah  jadi  perawan  tua
yang  sangat  terlambat  menikah,  namun  ia  tidak  mau
gegabah dalam memilih ayah untuk anak-anaknya kelak.
Zahrana masuk kamar dan menulis surat jawaban untuk
Pak Karman dengan komputernya. Bahasanya tegas dan
lugas:
Kepada
Yth. Bpk. H. Sukarman, M.S.c
Di Semarang

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga Bapak senantiasa sehat dan berada dalam
naungan hidayah-Nya.

To the point saja, tanpa mengurangi rasa hormat saya
kepada Bapak, saya ingin menyampaikan bahwa saya
belum bisa menerima pinangan Bapak. Semoga Bapak
mendapatkan yang lebih baik dari saya. Mohon maklum
dan mohon maaf jika tidak berkenan.

Wassalam,
Dewi Zahrana

la  lalu  menge-print  surat  itu  dan  memasukkannya  ke
dalam  amplop  putih.  Ia  akan  minta  bantuan  seorang


Uziek Collection
Takbir Cinta Zahrana
mahasiswanya  untuk menyampaikan  hal  itu  kepada  Pak
Karman  besok  pagi.  Dan  ia  sudah  berketetapan  akan
mengambil  cuti  satu minggu.  Sebab  jawaban  itu  pasti
tidak diinginkan oleh Pak Karman. Bahkan pasti  sangat
mengecewakan  Pak  Karman.  Untuk  menjaga  hal  yang
tidak  baik,  lebih  baik  ia  tidak  masuk  kampus.  Dan
kembali masuk jika suasana kembali seperti sediakala.
Apa  yang  ia  rencanakan  berjalan.  Dan  apa  yang  ia
prediksi  terjadi.  Dua  hari  kemudian  ia  mendapatkan
SMS dari Pak Karman:
"Suratmu  sudah  aku  terima.  Kamu  pasti  tahu  bahwa
jawabanmu sangat mengecewakan aku!"
Ia membaca jawaban itu dengan hati tidak enak. Entah
kenapa  ia  merasakan  ada  aroma  jahat  dalam  setiap
huruf-hurufnya  dan  susunan  kalimatnya.  Lalu  ia
mendapat SMS dari Bu Merlin:
"Hari  ini  saya  dicacimaki  Pak  Karman  gara-gara
jawabanmu.  Saya  sungguh  kecewa  dengan  kamu!"
Airmatanya meleleh.
"Maafkan aku Bu Merlin," lirihnya dengan hati perih. Ia
merasakan  dunia  ini  begitu  sempit.  Dinding-dinding
kamarnya  seakan  hendak  menggenjetnya.  Atap
kamarnya seakan mau rubuh menimpanya. Ia hanya bisa
pasrah kepada-Nya dan memohon kekuatan untuk tetap
kuat dan tegar di jalan-Nya.

Jumat, 09 November 2012

KKN Universitas Nusantara Kediri Kel. 12 th. 2012

gk ada kt yang dapat melukiskan selain cuapeeeeeeeeeeekkkkk dan MENYENANGKAN bungt
hmmmmm, rasanya sedih sekali melewatkan moment KKN kemarin, walaupun capek, tp pengalamn berkesan bangt.........
semoga tambah menyenangkan kedepannya ,,, amin ^_^
bagi kami mahasiswa Bimbingan dan Konseling, menerapkan ilmu yang kami punyai sangatlah menyenangkan, bisa bersosialisasi dengan warga sekitar, bisa membaur dengan anak kecil, dan yang paling penting mempererat tali persaudaraan sesama kel diantara kami, kegiatan nya pun tidak terasa berat karena dikerjakan secara bersama-sama. pokoknya satu kata dech MENYENANGKAN.......
###Ciyussss Bgt ^^

Selasa, 21 Februari 2012

Identitas Buku: Schooling For Tomorrow (Learning To Change: ICT In School)

Tebal buku : 117 hal + Bibiliography

Topik : Perangkat Lunak dan Konten Pendidikan Digital

Urgensi Topik : Teknologi Informasi dan Komunikasi pada hakikatnya merupakan kajian ilmu dalam meningkatkan efektifitas berkomunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi daat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik atau prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Dalam dunia pendidikan, Teknologi informasi dan komunikasi secara umum bertujuan agar siswa memahami alat Teknologi informasi dan komunikasi secara umum termasuk komputer (computer literate) dan memahami informasi (information literate), rtinya siswa mengenal istilah yang digunakan pada Teknologi informasi dan komunikasi dan khususnya pada komputer yang umum digunakan. Siswa juga menyadari keunggulan dan keterbatasan komputer, serta dapat menggunakan komputer secara optimal. Di samping itu, siswa dapat memahami bagaimana dan di mana informasi dapat diperoleh, bagaimana cara mengemas/mengolah informasi dan bagaimana cara mengkomunikasikannya.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

  1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
  2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
  3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.
  4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
  5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari

Review :

Bab 3
PERANGKAT LUNAK DAN KONTEN PENDIDIKAN DIGITAL


Pentingnya perangkat lunak pendidikan (alat dan aplikasi) dan digital konten (bahan ajar) Harus diakui jika berharap hasil yang maksimal dalam pembelajaran disekolah. Info terbaru dari OECD, ICT berkembang sekitar US $ 16 miliar pertahun di semua negara. Namun sebagian besar terdapat pada perangkat keras dan jaringan, dan sangat sedikit pada perangkat lunak dan kontennya.

Berbagai Penggunaan Perangkat Lunak dan Pendidikan

Aplikasi TIK yang digunakan ketika mengajar sangat berbeda hasilnya terhadap pengajaran dan pembelajaran, dan dapat mendukung beragam tujuan pendidikan dalam berbagai hal. Diantaranya, seperti computer-proyektor, melibatkan perangkat keras tambahan.

Klasifikasi berikut ini diambil dari McFarlane dan de Rijcke (1999):

Jenis aplikasi

Contoh

penggunaan Pendidikan

Alat-alat umum

pengolah kata, presentasi, spreadsheet, multimedia authoring, termasuk penerbitan web.

Menjadi lebih-dan-yang lebih penting; membutuhkan pemikiran inovatif dan kreatif dari guru; kualitas dalam aplikasi, bukan alat-alat yang tidak tergantung pada konten tertentu.

Alat-alat pengajar

On-line garis besar pelajaran, komputer-proyektor sistem; papan tulis.

Persiapan pembelajaran; seluruh peserta memandang layar proyektor-di pandu oleh guru

Komunikasi

E-mail, e-learning, video conferencing, internet browser.

Memerlukan pandangan pendidikan sebagai reching luar sekolah, yang menawarkan potensi yang sangat besar; akrab dalam konteks luar sekolah.

Sumber penghasilan

Terutama yang berbasis web, baik umum atau khusus.

Digunakan sesuai dengan keadaan, karena tergantung pada biaya dan kemampuan pengajar.

Komputer-dibantu instruksi (CAI)

Bor-dan praktek, terkait dengan jenis konten tertentu dan relatif tidak canggih.

Menawarkan kesempatan belajar individu tanpa pembangunan mahal, tampaknya cocok dengan model transmisi pengajaran dan pembelajaran.

Sistem pembelajaran terpadu (ILS)

tugas tugas individual, penilaian perkembangan, termasuk CAI, dengan pencatatan dan pelaporan prestasi.

Ini tampaknya duduk di luar guru yang dipimpin instruksi dan belajar, tetapi hanya benar-benar efektif sebagai bagian terpadu dari proses pembelajaran, yang mungkin harus kembali-throught.

Komputer-bassed alat

penilaian papan Pemeriksaan sedang mengembangkan komputer berbasis ujian, yang mencoba untuk meniru tes berbasis kertas.

Komponen memberikan keuntungan kepada melek komputer; guru akan perlu untuk memasukkan beberapa elemen dari tugas-tugas serupa dalam pengajaran mereka, dalam rangka mempersiapkan stdents memadai.

Alat manajemen

Kelas prosedur

Sekolah administrasi

Publikasi hasil

Komunikasi

Siswa `kemajuan, analisis defisiensi,
Keuangan, pribadi dan pendidikan sumber daya.
Orangtua, gubernur, inspektorat, masyarakat umum.
misalnya sekolah ke rumah dan sebaliknya.


* Sedikit yang diketahui tentang efek dari empat jenis alat manajemen pada kualitas pengajaran dan pembelajaran

Beberapa aplikasi tersebut- terutama empat kategori awal – tidak hanya untuk pendidikan. akan tetapi, keempat kategori tersebut sangat diperlukan dalam sekolah, karena kemampuan akan hal tersebut sangat penting untuk masyarakat sekarang untuk peningkatan kualitas pendidikan. alat-alat tersebut dapat membantu siswa belajar lebih efektif, dan guru sebagai pengajar membantu merangsang dalam proses interaksi pembelajaran. Dan segala fasilitas yang ada dapat digunakan secara lebih efisien, dan lebih bisa mengena secara personal.

Perangkat lunak yang digunakan oleh sekolah sangat bervariasi, sehingga pengertian kualitas dan jaminan tidak dapat didasarkan pada prinsip-prinsip reduksionis yang mengasumsikan homogenitas. Evaluasi keseluruhan kualitas perangkat lunak yang menggunakan konten digital dalam situasi belajar akan tergantung pada resolusi positif dari beberapa atau semua dimensi secara bersamaan.

Ada berbagai perangkat lunak dan konten digital yang digunakan dalam pendidikan, banyak yang tidak secara khusus dikembangkan untuk lingkungan pendidikan. Rentang ini meliputi alat-alat umum, peralatan guru, komunikasi, sumber daya, instruksi dibantu komputer, sistem pembelajaran terpadu, berbasis computer alat penilaian, dan alat manajemen.

Kompleksitas dan keragaman penggunaan TIK harus benar-benar tercermin dalam konsep dan strategi yang berkaitan dengan penilaian kualitas, yang akan tergantung pada penggunaan untuk mana bahan yang dimasukkan serta sifat intrinsik ke bahan sendiri.

STANDAR KUALITAS

Tujuan Pendidikan

Hasil pendidikan yang diinginkan merupakan bagian dari proses evaluasi, dalam hal kualitasnya, yakni seberapa baik hasil pendidikan tersebut. Yang mana seolah-olah perangkat lunak yang ada disekolah hanya sebagai ajang pemasaran dalam industry dan perdagangan. Pertanyaan yang timbul, seberapa besar efek positifnya untuk pendidikan?

Pada taraf tertentu, kita harus jeli dalam mempergunakan perangkat lunak, bukan hanya menjadi seorang pengguna pasif. Yang mana perangkat lunak harus memberikan efek yang positif untuk pendidikan. Konten digital misalnya, mungkin mencakup beberapa kecanggihan teknologi. Tapi dalam pemakaiannya harus disesuaikan dengan keadaan peserta didik,agar hasilnya bias maksimal

Cara menggunakan

Para pakar TIK mengemukakan bahwa TIK dapat digunakan siswa secara independen tanpa harus selalu mendapat pengawasan guru secara terus menerus. Yang mana guru akan menjadi lebih ringan dengan tugasnya, guru hanya menjadi seorang pengatur jadwal, untuk siswa, dan member motivasi terhadap siswa, tentang apa yang harus dilakukan.

Beberapa system pembelajaran terpadu, yang mana peran guru sangat sedikit, guru harus berusaha melihat dimana kesulitan siswa yang harus di beri pengarahan, sebagai umpan balik agar siswa semakin mengerti.

Guru dan media dalam pendidikan TIK memiliki peran yang sama pentingnya. Tiap kelas memiliki tuntutan kebutuhan yang berbeda, jadi guru harus pandai-pandai dalam menentukan gaya mengajar dan media yang digunakan. Itulah mengapa di luar TIK pun guru merupakan penentu utama dalam mencapai kualitas pendidikan yang diinginkan.

Kebutuhan Individu Peserta Didik

Pengalaman mengajar akan membuat guru lebih mudah menemukan metode belajar yang paling sesuai. Dalam hal ini bahasa memegang kendali secara kompleks. Karena dalam menyampaikan materi dipergunakan bahasa yang mana bahasa tersebut harus mudah dimengerti.

Nilai Tambah

Beberapa konten digital yang sudah ada hanya meniru metode pembelajaran yang terdapat dalam bentuk teknologi. Hanya ada sedikit modifikasi pada beberapa bagian. Perbaikan pada system computer bagaimanapun juga telah membuka berbagai pilihan dalam beraktivitas, termasuk member kesempatan pada siswa untuk bereksperiman menentukan produk mereka sendiri. Dari sini dapat kita ketahui bahwa perkembangan siswa bergantung pada sejauhmana ruang yang diberikan untuk berkembang.

Relevansi Budaya

Perangkat lunak dan content digital yang digunakan untuk pendidikan harus memiliki kepekaan dalam skala nasional, regional, atau harapan lokal. Kepekaan nasional dibutuhkan untuk mempromosikan identitas mereka. Hal ini dibutuhkan untuk pendistribusian produk.

Kebutuhan terhadap konten digital untuk memenuhi tuntutan nasional kini menjadi lebih sering dan lebih kompleks dalam berbagai subjek. Hal ini karena kemudahan yang ditawarkan oleh media ini.

PERANGKAT LUNAK DAN KONTEN DIGITAL YANG MASUK KE SEKOLAH

ICT sudah mulai mengambil peran dalam pendidikan, namun masih lambat efeknya terhadap kebutuhan kurikulum. Kurang terpenuhi dan pasar tengah mengalami perkembangan. Perusahaan besar mendapat keuntungan karena menemukan pasar yang luas dengan tuntutan yang rendah, sedangkan perusahaan kecil akan kesulitan karena kurangnya modal untuk mengembangkan produk khusus secara khusus.

Inisiatif Pemerintah

Menghadapi situasi ini, beberapa negara telah melakukan reformasi dasar dalam inisiatif dan eksperimen. Pemerintah harus menilai risiko bahwa mereka bersedia menanggung, sejauh mana intervensi publik dibenarkan untuk "memulai start" sebuah industri komersial internal, dan apakah akan dapat berlanjut untuk mempertahankan dirinya sendiri tanpa menerima dukungan publik. Sebuah keseimbangan yang cocok harus ditemukan antara produk komersial dengan kebutuhan guru dan rencana kurikulum. Sebuah inisiatif khusus untuk mendorong kualitas produksi konten digital telah diambil di Italia, di mana Departemen Pendidikan meluncurkan kompetisi untuk mengidentifikasi 100 sekolah yang mampu memimpin dalam pengembangan multi-media bahan pendidikan. Menteri Jepang bidang Bisnis dan Pendidikan menugaskan dan mendorong pengembangan penggunaan TIK secara umum.

Otorisasi Membeli Perangkat Lunak

Terdapat beberpa variasi system pendidikan nasional di Negara-negara OECD. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan yang diberikan pada masing-masing sekolah untuk menetapkan otonomi pendidikan yang akan diterapkan. Hal ini dapt dilihat pada pengambilan kebijakan dan pedoman yang akan ditetapkan. Namun pada umunya pihak sekolah dan guru akan menggunakan konten digital yang telah menerima otoritas dari pemerintah meskipun kadang mereka juga lebih memilih menentukan sendiri konten yang sesuai dengan system mereka.

Di sejumlah Negara, keputusan diambil di tingkat sekolah dengan dipertimbangkan oleh guru atau departemen kurikulum. Hal ini dapat di lihat di Perancis, Belgia, Irlandia, Inggris, Seleksi dan pembelian adalah urusan sekolah masing-masing.

Di Luksemburg, seleksi dan keputusan pembelian diambil oleh otoritas lokal untuk prasekolah dan sekolah dasar, sementara pada pilihan sekunder terletak pada masing- masing sekolah, yang dibiayai dari anggaran rutin mereka. Di Norwegia, tanggung jawab terletak pada pihak sekolah- masyarakat, pemerintah atau yayasan swasta. Di Yunani adalah Kementerian, melalui institusi pendidikan yang memainkan peranan utama dalam seleksi dan manajemen kontrak pasokan komersial untuk bahan multi media. Ada kebutuhan yang jelas pada otoritas publik untuk mencari ekonomi karena pembelian, yang paling mungkin dicapai dengan beberapa bentuk kesepakatan pembelian kolektif.

Ø Dialog berkelanjutan diperlukan antara pemasok ICT dan layanan pendidikan, untuk meningkatkan berbagai perangkat lunak dan konten digital yang tersedia untuk sekolah-sekolah. Pemerintah mungkin perlu untuk mempromosikan dialog tersebut serta berbagai beberapa dampak pembangunan baru.

Ø Ada perbedaan yang luas antara negara dan cara pilihan yang dibuat ditingkat pendidikan dalam pembelian bahan digital untuk sekolah. Beberapa pembelian sentral perangkat lunak dan konten digital yang mungkin diperlukan untuk skala ekonomi, tetapi kebijaksanaan juga perlu harus sesuai dengan tingkat lokal.

SISTEM UNTUK EVALUASI KUALITAS

Pengembangan sistem evaluasi formal melalui sejarah yang relatif singkat menunjukkan usaha untuk mendamaikan berbagai kepentingan dan keprihatinan. Evaluasi harus memperhitungkan sifat bahan, karena alat-alat umum dan courseware, misalnya, memerlukan kriteria yang berbeda. Beberapa penilaian dalam setiap kasus akan diperlukan pada standar teknis. Untuk konten digital proses harus mempertimbangkan sesuai dengan persyaratan kurikulum lokal, regional atau nasional, dan harus mengarah pada informasi yang mudah diakses bagi para guru pada cakupan subjek, tingkat intelektual dan kemudahan penggunaan.

Analisis Dengan Pengembangan Pendidikan Islam :

Memasuki abad Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dirasakan kebutuhan dan kepentingannya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan kualitas SDM dan IPM, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Terutama penerapan high tech dan high touch approach.

Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi Informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran. Pembelajaran berbasis komputer (CBI), pembelajaran berbasis Web (e-learning), pembelajaran berbantukan komputer (CAI), Pembelajaran berbasis AVA adalah bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dewasa ini.

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidika. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimaa proses belajar mengajara dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sitematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.

Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan pembelajaran,guru dan siswa salinh mempengaruhi dan memberi masukan. Karena itulah kegiatan pembelajaran harus menjadi aktivitas yang hidup, sarat nilai, dan senantiasa memiliki tujuan yang jelas.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Salah seorang tokoh menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi yang pertama, terjadi ketika orang menyerahkan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua, terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga, terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat, terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tercanggih, khususnya komputer dan internet untuk digunakan dalam kegiatan pendidikan.

(REVISI)

Perangkat Lunak dan Konten

Pendidikan Digital

Disusun Sebagai Tugas

Mata Kuliah Teknologi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:

Dr. As’aril Muhajir, M.Ag

STAIN BARU

Oleh:

Khoirotun Nafi’ah (28411 040 39)

M. Ali Hamdan Mabrur (28411 040 42)

PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) TULUNGAGUN

G

Laman